SELAMAT DATANG SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERMANFAAT SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA TERIMAKASIH!

Minggu, 02 Oktober 2011

Gejolak Stasiun Senen

Hari ini gue sama sinyonya rumah pergi ke stasiun senen untuk mengantar saudara yang mau pulang kampung. Sampai di stasiun si nyonya dah panik sambil marah2 sama petugas penjaga pintu perol. Gue tanya, kenapa? Katanya,masa pengantar ga boleh nganter sampai kedalam perol? Kebijakan macam apa itu katanya,bagaimana klo saudara gue diapa-apain orang didalam situ,bagaimana klo dia salah naik kereta? Dan masih banyak bagaimana2 yang lain. Karena kebetulan saudara yang mau pulang ini baru pertama kalinya pulang kampung naik kereta. Lho emang biasanya naik apa? Biasanya sih ga naik apa2,karena dia jg pertama kali main ke jakarta. he he! Ocehan berlanjut terus sambil curhat sama seorang ibu2 yang juga sedang nganterin anaknya. Keadaan semakin memanas karena ternyata si ibu itu setuju dan sepaham dengan si nyonya yang lagi klimaks. he he! Lalu beberapa saat kemudian si nyonya pergi meninggalkan area sekitar pintu perol. Gue ikutilah si nyonya dengan penuh kesabaran dan ketabahan sambil melontarkan sebuah pertanyaan "km mau kmn?" Dengan judesnya si nyonya menjawab mau nyari petugas yang bisa ditanyain. Lalu arah langkah si nyonya tertuju pada sebuah ruangan yang di depannnya terpampang sebuah tulisan TOILET. Dalam hati berkata mungkin si nyonya mau pipis dulu kali. Lalu saya mengambil posisi memantau dari kejauhan saja. Tapi kenyataan berkata lain,si nyonya tidak masuk kedalam toilet tapi mengambil posisi duduk pada sebuah kursi kosong dekat petugas penjaga toilet. Hmmm sepertinya si nyonya telah bertemu dengan petugas yang ia cari. Tapi apa ga salah tuh,masa petugas toilet yang jadi sasaran pertanyaan? Ya mudah2an saja si nyonya mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.

Beberapa saat kemudian saya coba panggil si nyonya lewat HPnya,lalu dia datang menghampiri saya dengan muka cemberutnya yang sangat khas dan susah untuk dilupakan. Kemudian saya mencoba mencairkan suasana dengan memberikan pengertian kepada si nyonya supaya tidak panik dan marah2 karena hal itu akan mempengaruhi emosi orang lain yang sedang bersama dengan kita. Sehingga orang tsb ikutan menjadi panik,dan malah akan menjadi kacau. Lalu saya lihat si nyonya sudah mulai mereda,sepertinya dia bisa menerima pendapat saya. Lalu gue coba telpon kesaudara yang mau pulang tadi dan ternyata dia sudah berada didalam kereta dengan aman dan nyaman. Lalu kemudian kitapun bergegas pulang.

Dari kejadian ini gue bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa ternyata si nyonya ini sangat care terhadap saudaranya,disini juga gue bisa melihat bahwa si nyonya tidak suka dengan perubahan. Padahal perubahan itu adalah titik awal dari sebuah kemajuan. Dia lebih senang dengan gaya lama yang kacau dan amburadul sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan juga kejahatan karena semua orang yang tidak menggunakan jasa kereta api pun bisa masuk kedalam perol stasiun.  Gue sangat tidak setuju dengan sifat dari si nyoya yang tidak suka dengan perubahan,lalu gue melancarkan berbagai serangan maut kepada si nyonya,disini saya berpihak kepada PT KAI yang telah melakukan perubahan sistem pelayanan yang menurut gue sangat bagus sekali dan jauh lebih maju. Hidup perkeretaapian indonesia,semoga menjadi sarana transportasi umum yang layak dan nyaman bagi warga masyarakat indonesia. Dan sepanjang perjalanan pulang si nyonya gue omel-omelin dah tuh,sampai akhirnya dia melunak dan mencair..Ha ha ha ha!! JANGAN DI TIRU..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar